Jumat, 25 Mei 2012

Apa itu Cyber Crime


Seperti kita ketahui, internet, telah berkembang pesat di Indonesia. Berbagai informasi penting yang menguntungkan menyebar luas ke masyarakat. Tetapi kerugiannya ada juga . Kerugian dan kerusakan timbul dari Cybercrime atau tindak kejahatan Internet. Internet terancam keamananya karena sering disalahgunakan untuk berbagai macam bentuk kegiatan terlarang. Bentuk kejahatan internet seringkali melanggar privasi dan menyinggung perasaan penggunanya. Ada juga bentuk kejahatan Spionase e-mail yang bertujuan mencuri data pribadi. Bentuk lainnya berupa penipuan kartu kredit, dan pembajakan perangkat lunak. Sementara kegiatan spam dapat menghambat kerja komputer dan virus merusak program serta data komputer. Kejahatan melalui internet berkembang pesat seiring dengan kemajuan penciptaan software. Semua tindakan itu merupakan tindak pidana dunia maya.

Cybercrime merupakan kegiatan kriminal internet yang sasaran tembaknya para pengguna internet. Pencuri modern ini mencuri lebih banyak dibandingkan pencuri tradisional. Di masa depan internet tidak hanya digunakan sebagai alat mencuri, tetapi teroris pun dapat menggunakan internet untuk menimbulkan kerusakan massal yang lebih dahsyat dibandingkan kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan bom (Dewan Riset Nasional, 1991).

Serangan online yang lebih canggih kini semakin terorganisir melalui para cyber crooks (spike, 2006). Serangan ini mungkin dilakukan oleh mereka yang mengetahui adanya berbagai titik kelemahan keamanan dalam produk perangkat lunak. Sejak tahun 2007 jutaan konsumen bebas dari ancaman tipuan para penjahat cyber. Mereka sudah pandai menghindari penipuan dalam transaksi perbankan, belanja online, atau berselancar(internet watchers, 2007).

Meningkatnya kejahatan cyber melalui spam dan junk mil yang semuanya berbasil e-mail merepotkan pengguana komputer. Volume spam shot meningkat karena pesan-pesan dalam e-mail berisi banyak gambar dan foto. Akibatnya, administrator jaringan tidak hanya harus lebih banyak berurusan dengan junk mail, tetapi juga dengan gambar-gambar sarat pesan yang memerlukan kira-kira tiga kali lebih banyak ruang penyimpanan dan bandwidth internet untuk memproses teks dari berbagai e-mail tersebut (Daniel Druker,2008).

Volume spam sering dilihat sebagai barometer keamanan internet secara relatif dimasyarakat , sebagai besar spam direlay melalui “boots”. Semakin banyak komputer yang disambungkan dengan link dalam jaringan bersama, atau “botnets”, semakin besar volume spam dapat menghancurkan internet.

Botnets  telah menjadi kekuatan penggerak dibelakang kejahatan online terorganisir. Para penjahat itu bergerak dengan resiko rendah dan mendatangkan keuntungan tinggi.  Keuntungan penjahat melalui penipuan atau phishing dieprkirakan 2 Milyar per tahun dengan cara melibatkan penggunaan spam dan situs web palsu untuk mengelabui pengguna komputer dalam mengungkapkan data keuangan dan data pribadi lainnya. Hal lain yang menarik untuk mengukur perkembangan kejahatan online adalah data yang menunjukkan bahwa kegiatan kelompok kriminal ini telah bergeser dari kegiatan malam hari dan akhir pekan ke serangan mendadak. Kejahatan onlline semakin berkembang dan semakin canggih. Preman internet ini lebih pintar menghindarkan diri dari upaya anti-penipuan seperti  phishing dan web phishing yang target korbannya bank dan perusahaan e-commerce yang sama pada server web.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar